Senin, 10 Maret 2008

Lika - liku Kehidupanku

Kehidupan setiap orang berbeda, ada yang senang ada pula yang begitu menyedikan. Sebuah jalan kehidupan setiap orang memiliki kesan yang berbeda tergantung pengalaman yang ia alami. Sebuah kisah hidup diriku yang mungkin bagiku menarik dan mungkin bagi orang lain kurang menarik. Inilah kisah lika - liku hidupku yang begitu mengesankan.

Pada hari Minggu tanggal 11 Januari 2004 aku mencoba untuk pergi berpetualangan di hutan kaliputih Pandaan. Aku bersama teman - temanku, aku ke sana dalam rangka kegiatan sekolah. Kami di sana selama 5 hari. pada hari pertama kami di minta untuk bersenang - senang seharian dan pada malam harinya kami diminta untuk senang - senang lagi dengan membuat api unggun. pada keesokan harinya aku dan teman - teman mulai acara perjelajahan alam. setiap regu di bekali kompas, peta, dan alat masak. kami diminta untuk pergi dan tiba di suatu tampat yang menjadi akhir perjalanan kami.

pada hari pertama saya mengalami sebuah peristiwa yang mungkin sering dialami oleh para penjelaja, yakni kami mengalami kebingungan dalam menentukan arah meskipun ada kompas. Suatu yang aneh terjadi yakni kami hanya berputar dan berkeliling terus seharian di tempat yang sama. satu hari kami hanya berada di lokasi itu. ketika menjelang malam kami baru sadar bahwa ada yang aneh dengan jalan yang kami lalui. karena malam semakin mencengram kami mendirikan tenda di lokasi itu dan kami tidak lupa menyalakn api utuk menghindari hewan buas dan kami juga menaburkan garam disekitar tenda dengan maksud suatu kepercayaan untuk menghindari sesuatu yang tak nampak di kasat mata.

Malam telah berlalu dan kami beristirahat dengan nyaman meskipun ada sedikit ketakutan yang muncul. Keesokan harinya kami mnecari sumber air dan teman - teman cewek membuatkan masakan yang begitu lesat. Pada hari kedua kami mencoba untuk mencari jalan keluar dari lokasi itu dengan teliti kami lalui lagi dan ternyata kami menemukan penyebabnya yakni dipertigaan jalan, jalan yang kearah tenggara tertutup semak duri sehingga jalan itu hanya berputar saja. setelah kami lolos dari situ kami lanjutain perjalanan dan pada hari kedua ini makanan kami mengalami penghabisan. perjalan melelahkan berakir di dekat sungai dan kami pun beristirahat malam di sana. Malam kedua ini merupakan malam yang sedikit mencengkram karena banyak hewan liar disekitar lokasi kami mendirikan tenda. Kami seperti biasa memasang api dan menaburkan garam di sekitar tenda.
Pada malam itu cuaca begitu dingin dan gelap gulita meliputi hutan. Kami memasang api ungun untuk pengahangat badan dan kami bakar ketela hutan yang kami temukan tadi siang. Setelah kami capai kami beristirahat dan sebuahkejadian yang tidak mengenakan kami. Kira - kira pukul 11 malam kami didatangi anjing hutan. Dia mengaung dan mendekati kami. Langsung Somat ambil obor dan kayu ia berusaha mengusir tetapi justru ia berperang melawan anjing liar itu. Setelah berhasil ia pergi dan lari, kami semua lega dan puas. akan tetapi ketakutan kmi belum hilang sesosok mahluk halus berterbangan bagai kain yang melayang tanpa ada yang membawanya. kami lari ke tenda dan kami semua berdoa. Hal yang paling konyol yakni salah seorang teman kami yakni Adi berusaha sok jadi palawan diantara kami ia sambil kumur - kumur dan komat kamit maju kedepan dan menyemburkan air yang dimulutnya ke arah kain itu. Bukan kain yang dia semprot tetapi Filia yang kena semprot. Bukan karena Adi berani melainkan ketakutan dan sangking takutnya ia semprot tanpa tahu arahnya, hingga teman sendiri jadi korban bau mulutnya yang kotak - kotak. Kami hanya berdoa saja hingga akhirnya selesai dan tak ada itu lagi. Kesan yang kami dapatkan yakni menakutkan dan konyol.

Keesokan harinya kami sampai ditempat tujuan dan kami disambut dengan baik dan sesuai janji kami mendaaptakn tanda kecakapan umum dan kecakapan khusus yang tergololong tinggi pangkatnya. itulah pengalam yang menarik bagi hidupku, tetapi bagi kamu semua yang baca ini mnegatakan hal yang biasa atau karangan belaka tapi ingat bahwa tiada orang yang mau berbagi cerita ama publik apalagi itu cerita yang tak menenakan tetapi sengaja aku sebarkan agar kalian juga merasakan apa yang aku alami.

Tidak ada komentar: